Monday, June 8, 2009

Ulama Keraton Mataram

Pada zaman Keraton Mataram, dikenal sebagai Wali, Panembahan, Kyai, merupakan pemuka dalam agama Islam. Ulama juga masuk ke dalam jajaran birokrasi, dengan berperan sebagai pejabat Keraton Mataram, dengan sebutan: Penghulu, Ketib, Modin, Kaum, dan sebagainya. Ulama Keraton Mataram, merupakan sekumpulan para ‘alim (orang yang berilmu, khususnya di bidang agama Islam). Pada zaman Keraton Mataram, raja pertama mengambil gelar panembahan, yaitu Panembahan Senapati, yang mensejajarkan dirinya sebagai raja sekaligus pemimpin keagamaan.

Pada zaman Sultan Agung gelar keagamaan tersebut dilengkapi dengan Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ing Tanah Jawa, yang berarti: Hamba yang Pengasih, yang Dipertuan Pengatur Agama, sebagai wakil Allah (Tuhan) di Tanah Jawa. Dengan demikian gelar keagamaan dipegang oleh raja, namun posisi ulama tetap sebagai orang yang dihormati.

Pada zaman Keraton Mataram dipimpin oleh Sultan Agung, para Ulama Keraton Mataram diposisikan sebagai penasehat tinggi kerajaan (Dewan Parampara). Pada periode Sultan Agung ini tercipta hubungan yang harmonis antara raja dengan ulama, tidak hanya dalam hal keagamaan, namun juga dalam hal keagamaan, namun juga dalam bidang politik pemerintahan dan militer. Dalam struktur Keraton Mataram, para ulama ditempatkan sebagai abdi dalem yang bertanggung jawab penuh dalam pengembangan agama Islam, didukung dengan didirikannya Mahkamah Agama Islam, dan diberikannya beberapa Siti Perdikan kepada para Kyai untuk mengelola pondok pesantren.

No comments:

Post a Comment