Saturday, January 9, 2010

Selawatan

didendangkan oleh abdi Dalem Mataram secara turun temurun melalui seniman-seniman abdi Dalem Parentah Yogya dan Solo. Salawatan tersebut kemudian dimainkan oleh satu dalang abdi dalem s/d sekitar 1950 karena dalangnya meninggal kesenian ini punah. Sekitar tahun 1980 kes salawatan di munculkan (dipaketkan) lagi oleh grup bernama ”Paguyuban Salawatan Ngako-et Kawula Mataram”, mengadobsi, mendatangi seniman-seniman dulu yang masih bisa diajak bicara, menelusur alatnya apa, dan berlatih sampai sekarang. Saat ini salawatan berkembang di Kotagede, ada kelompok selawatan dari kaum perempuan di kampung Bumen Kelurahan Purbayan Kec Kotagede. Salawatan adalah membacakan pelajaran tentang Islam (keimanan) dengan bertembang/ bernyanyi bahasa Jawa, untuk memudahkan masyarakat menerima pelajaran memaknai arti hidup menurut ajaran Islam melalui bahasa Jawa.

No comments:

Post a Comment