Monday, May 4, 2009

Abdi Dalem

Pembantu, pejabat atau birokrat dari yang paling rendah hingga tinggi yang sebagian besar hidupnya tergantung kepada raja. Istilah abdi dalem tersusun atas 2 kata yaitu abdi yang berasal dari bahasa Arab “abd” yang berarti pembantu atau pelayan, dan “dalem” yang berarti milik raja.

Abdi dalem juga disebut sebagai aparat yang menjalankan roda pemerintahan kerajaan, segala kehidupan dan penghidupan pokok di dalamnya. Abdi dalem memegang peran yang sangat besar dalam pemerintahan. Dalam struktur kependudukan di Keraton Mataram, secara khusus merupakan golongan penduduk inti yang memiliki peran sentral. Mereka menjadi cikal-bakal penduduk Kotagede pada masa-masa berikutnya, hingga masuknya gelombang migrasi masyarakat Kalang dan berbagai suku lain.

Di Kotagede, banyak nama kampung sekarang merupakan cerminan pemukiman abdi dalem tertentu di masa lalu. Sampai sekarang tetap ada beberapa tempat yang diurus oleh abdi dalem seperti Pasareyan Agung, Kompleks Pasareyan Hastarengga, dan cungkup watu gilang. Mereka sering disebut juga sebagai juru kunci. Sampai saat ini keturunan para abdi dalem ini antara lain menjabat sebagai kepala juru kunci, dan juru kunci makam (pasareyan) Mataram dan Hastarengga.

Lebih rinci, abdi dalem atau punggawa raja yang berhubungan dengan bidang pamongpraja, antara lain: Panewu, Panekus, Paneket, Panawale, Panigajung, dan Panakikil. Abdi dalem yang berhubungan dengan bidang keagamaan, antara lain: Pengulu, Ketib, Modin, Marbot, Naib, dan Suranata. Para punggawa raja di bidang keagamaan ini, sering juga disebut sebagai Abdi Dalem Pamethakan atau Mutihan. Abdi dalem yang berhubungan dengan pengadilan, antara lain: Jeksa, Mertalulut, Singanegara.

Abdi dalem yang berhubungan dengan bidang keuangan, antara lain: Pemaosan, Melandang. Punggawa raja yang berhubungan dengan bidang perlengkapan, antara lain: Pandhe, Kemas, Genjang, Sarawedhi, Gemblak, Sayang, Gajahmati, Blandhong, Methi Bumi, Gladhag, Palingga, Wegeng, Marakeh, Jlagran, Undhagi, dan Gerji.
Setiap jabatan, mempunyai pegawai sendiri, sesuai spesialisasi keahliannya. Jabatan-jabatan dalam struktur pemerintahan, punggawa raja ini makin lama makin bertambah jenisnya, sesuai dengan perkembangan zaman. Di dalam lingkungan kehidupan para pejabat-pejabat tengahan (di dalam rumah-rumah Bupati, Demang, dan sebagainya) tumbuh berbagai miniatur kehidupan keraton. Masing-masing punggawa raja memiliki abdi-abdi pengiring, abdi-abdi kriya, dan sebagainya dalam jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan.

No comments:

Post a Comment